Palembang, sumajaku.com- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), menerima kunjungan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Keamanan Nasional Univeristas Pertahanan di Griya Agung, Senin malam (26/02).
Rombongan Mahasiswa-Mahasiswi yang berjumlah 95 orang, datang ke Provinsi Sumsel adalah bertujuan untuk melaksanakan kegiatan Tri dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Rombongan diterima langsung dan diapresiasi penuh oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Alex mengatakan, mengenai provinsi Sumatera Selatan kini sudah tidak asing lagi terdengar bahkan diakui dunia karena di Provinsi Sumsel tidak pernah ada kerusuhan antar etnis, budaya.
Apalagi yang paling sakral adalah kerusuhan antar umat beragama. Hal tersebut sering disebutnya zero conflict. Menurutnya, yang lebih membanggakan lagi adalah di Provinsi Sumsel terdapat bahasa yang berbeda-beda dari daerah satu dan daerah lainnya. Namun hal tersebut dikatakannya bukanlah pengahalang untuk bertekat, bersatu membangun dan memajukan Provinsi Sumsel.
“Alhamdulillah belum pernah terjadi dan Insya Allah tidak akan terjadi kerusuhan antar etnis, antar umat beragama, damai sudah dibuktikan kalau demo itu biasa demo di Jakarta menuntut jalan tol udah biasa, demo di depan Istana sudah biasa, di sini juga ada demo tetapi ada satu aturan. Boleh demo tapi tidak boleh anarkis, kalo anarkis kita sikat,” ungkapnya
Alex menuturkan, Zero Conflict yang ada di Provinsi Sumsel adalah modal utama yang dimiliki untuk melakukan pembangunan daerah, sebab ia menyebut orang tidak akan mau berinvestasi kalau daerah nya tidak aman. Sedangkan lanjut Alex, membangun serta memajukan daerah tidak bisa hanya menggunakan APBD saja.
“Berdasarkan kekuatan tidak akan pernah bisa membangun dengan APBD sendiri, harus bisa mendatangkan investor. Siapa yang mau datang di daerah yang konflik, siapa yang mau berinvestasi kalau daerah ini konflik. Oleh sebab itu Provinsi Sumasel bersama dukungan penuh masyarakat Sumsel konsisten untuk tetap menjaga damai dan keamanan Provinsi Sumsel,” tuturnya
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Sumsel memutarkan video progres kesiapan Asian Games, video kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 lalu, hingga video Asian Games 1962 lalu.
Alex menguraikan bagaimana perjuangan Sumsel berhasil menggelar event-event olahraga berskala international. Mulai dari PON 2004, Sea Games 2011, 3rd Islamic Solidarity Games 2013 dengan peserta 52 negara, 17th Association of South East Asian Nations (ASEAN) University Games pada 2014. Dimana ia juga mengatakan Jakabaring 2010 lalu masih rawa-rawa di tengah kota, namun dengan semangat dan kerja keras saat ini Jakabaring Sport City disulap menjadi kawasan wisata olahraga yang terletak dalam satu hamparan, yang dilengkapi dengan venue terbaik dan tercantik di Asia.
“Banyak orang yang tidak percaya, tapi kalau kita mau kita bisa. Berkat persatuan dan kesatuan dan ridho Allah SWT Jakabaring sport City menjadi kawasan wisata olahraga berstandar internasional, kalau tidak internasional standarnya kami tidak akan bangga,” pungkasnya. (rill).
No Responses