Palembang, sumajaku.com,- 29 sekurity di area PT Pertamina Gas (Pertagas) dari SPP Tempino. Boster Km 174. Boster Km 139. Boster Km 77. Boster Km 52. Workshop 1/2. Boster Km 27. Boster Metering Km 03, wilayah timur ini. Mengelar aksi damai mempertanyakan keputusan PT Bravo Lima Sera (BLS) yang tidak menerima mereka kembali bekerja, pemberhentian sepihak ini diduga tidak ada ‘setoran’. Bukan hanya itu para sekuriti ini mendapat tekanan dari pihak PT BLS yang menyewa Ormas pemuda Pancasila untuk mengintimidasi para sekurity.
Massa yang di koordinator aksi oleh Miswan, dan dikoordinator lapangan Okta, setelah berkumpul di kawasan SPBU Lapangan Golf, berjalan kaki menuju Kantor Pertagas, sambil membentangkan spanduk yang terbuat dari karton yang berisi menuntut masih pekerjaan mereka yang diberhentikan sepihak terhitung tanggal 31-05-2018, di Jalan AKBP Cek Agus No 23 KELURAHAN 8 Ilir Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang. Senin (04/06/2018) Pukul 09.30 Wib.
Kejadian berawal. Sebanyak 33 Sekurity dari PT TDP yang dialihkan ke PT BSL, yang bukan hanya bergerak di bidang Sekurity saja, akan tetapi juga bergerak di bidang Proyek Infrastruktur dan Proyek Jalan, yang berada dalam kewenangan PT Pertagas. Yang sebagian habis masa kerja, dan ternyata tanpa sepengetahuan mereka ternyata tidak diperpanjang, tiba tiba PT BLS mengeluarkan kontrak baru. Dimana dari 33 karyawan yang habis kontrak hanya 4 yang diterima itu pun di duga menyetor sebesar Rp 25 Juta ke pihak PT BLS.
“Iya itu benar pak ada, kami seluruh anggota sekurity ini ditawari, tapi kami menolak. Dan kami ada inisiatif untuk menjebak mereka dengan bukti rekaman di HP, kemungkinan besar tidak memberi 25 juta itu, pada saat pengumuman nama nama kami tidak di loloskan, yang lolos hanya 4 orang” Kata Miswan.
Merasa di zolimi, 29 pekerja kembali mengelar aksi, akhirnya permasalahan mereka di Mediasi oleh Kapolsek Sungai Lilin Kabupaten Muba AKP Zulfikar, sementara dari pihak PT BLS diwakilkan oleh Jumiran selaku Manager Projects PT BLS, dalam kesepakatan yang dibuat di kawasan Boster 139 Sungai Lilin pada jumat (01/06/2018).
Dengan menghasilkan 4 Point Kesepakatan. Yaitu, pertama 29 orang tersebut ditugaskan kembali. Kedua untuk penempatan harus dikembalikan ke boster masing di Pertagas. Ketiga tanda tangan kontrak harus di jamin langsung 2 tahun dan ke empat tidak ada seleksi atau review kembali.
Setelah kesepatakatan. 29 orang tersebut di undang pada Sabtu (02/06/2018) untuk bermusyawarah dengan pihak pimpinan PT BLS atas nama Bustomi. Rupanya sesampai di Kantor PT BLS di daerah Dwikora Palembang, pimpinan PT BLS menolak isi dari kesepakatan bahkan pihak PT BLS sengaja mendatangani Ormas Pemuda Pancasila untuk mengintimidasi dan menekan para pekerja yang mencari keadilan.
“Kemudian kita diundang ke Kantor BLS di jalan Dwikora Palembang, kita menanyakan dan menindak lanjuti surat kesepakatan ini, kemudian kesepakatan ini tidak diterima secara kasar, kami sangat kecewa. Ironisnya mereka pihak BLS membawa dan menyewa ormas Pemuda Pancasila menghadang kita, dan kami hampir bentrok dan kami selalu meredam, kami tidak anarkis kami disitu hanya mempertanyakan kesepakatan ini” ungkap Miswan.
Masih dikatakannya. Untuk kedatangan hari ini (04/06/2018) seluruh anggota sekurity mengadu ke Pertamina Gas selaku User untuk PT Outsourcing tersebut, bagaimana tindakan lanjut dengan adanya kejadian ini. “kami menuntut sepenuh hati, demi anak istri kami yang menunggu di rumah, ini adalah Priok nasi kami tempat makan kami dan kalau sampai ini terjadi masih PHK sepihak Bagaimana nasib kami”harapnya.
Hal senada juga disampaikan Okta. Koordinator lapangan, jika 4 rekan mereka yang diterima bekerja, rupakan rekan mereka yang berada di bagian lain, bahkan yang diberhentikan sepihak oleh PT BLS ada yang sudah bekerja minimal 8 tahun maksimal 20 tahun keatas.
“Yang mengantikan kami itu bukan orang yang dibuangnya ada dibagian patroli, dan line pipa, driver dan seorang sekurity. Sementara kami ini sudah ada yang mengabdi selama 20 tahun yang Peking rendah 8 tahun, jadi tuntutan kami ingin masih dipekerjakan di tempat asal boster masing masing itu saja tuntutan kami” harap Okta.
Saat massa mengelar aksinya dengan damai, sambil membentangkan spanduk, langsung disambut oleh Dedi Sinaga selaku Officer Sekurity di PT Pertamina Gas.
“Nanti jam berapa rekan rekan diterima kita tunggu saja, jadi stan bay saja ya. Nanti saya lapor ke dalam harus menunggu karena ini ada audit, karena untuk memutuskan ini bukan kewenangan saja” jelasnya.
Tapi sampai ditunggu pukul 13.00 wib, tidak ada satupun pihak perusahaan baik PT Pertagas maupun PT BLS, yang mau menemui massa yang sedari tadi menunggu mereka. (April)
No Responses