Palembang, sumajaku.com – 3 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) di Kota Palembang, dibantai sadis, dimana 1 korban tewas ditempat dan dua korban kritis. Ironisnya insiden pembantaian ini terjadi depan Rumah Dinas Inteldam, di duga bermotif dendam yang dikamuflasekan seakan akan korban di begal. Tepatnya di Jalan Mayor Zubir Bustam RT 63 RW 09 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang. Senin (09/07/2018) pukul 02.00 Wib.
Korban tewas yaitu Deni Setiawan Bin Muhammad Zaini (16) pelajar Kelas 2 SMK Sumsel, warga Jalan Ponorogo Lorong Sidomakmur II RT 28 RW 06 Kelurahan Sukajaya Palembang, ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah, dan jenazah langsung di evakuasi petugas Polsek Sukarami ke Ruang Instalasi dan Forensik RS Bhayangkara Palembang.
Sedangkan dua korban kritis yang kini di Rawat di UGD RSMH Palembang, merupakan sepupuh dan teman korban. Yaitu, korban Erlangga Dwi Pangestu (15), pelajar SMA Kelas 1, warga Jalan Seruduk Putih Gang Bedur No 16 P RT 28 RW 07 Kelurahan 8 Ilir Kecamatan IT II Palembang, mengalami luka bacok di kepala dan kaki. Dan korban Saputra (15) pelajar SMA Kelas 1, warga Jalan STM UB Lorong Ulul Azmi Ponorogo No 99 RT 232 RW 09 Kelurahan Sukajaya Palembang, dimana korban mengalami luka bacok di leher dan tangan.
Berdasarkan informasi dilapangan menurut keterangan saksi Imam. Saat itu korban Deni bersama korban Erlangga dan Saputra, main di warnet di duga mau cari makan, ketiganya naik motor Honda Beat milik korban Erlangga, yang dikemudikan oleh saksi Imam. Tiba tiba motor korban berpapasan dengan 6 motor atau sebanyak 18 pelaku, yang langsung menghadang motor para korban, dan membacok kepala korban Deni dengan mengunakan senjata tajam, dan kedua teman korban pun ikut di bacok. Selanjutnya para pelaku yang di duga dua orang lebih ini, langsung mengambil sepeda motor korban Erlangga lalu pergi ke arah kawasan Sukawinatan sedangkan pelaku lainnya pergi ke arah simpang lima.
M Zaini (47), bapak korban. Menuturkan jika anak laki lakinya ini pergi bersama sepupuh dan kawannya, tiba tiba mendapat Khabar jika anak bungsunya sudah meninggal di bacok orang.
“Yang meninggal itu anak kandung, saya dapat Khabar, sekitar pukul setengah tujuh, katanya Dani meninggal, waktu saya tanya kenapa? Dijawab di kepung orang, kami langsung ke sini, kalau kronologinya saya kurang jelas, kata adik ipar anak saya itu keluar pukul 11.30 wib, dengan siapa saya juga tidak tahu.” Ungkap Zaini sambil menghapus air matanya.
Bapak korban M Zaini tidak dapat menahan tangisnya, ketika melihat jezana anak laki lakinya terbaring bersimbah darah. Dengan kejadian ini pihak keluarga menuntut agar pelaku dihukum setimpal.
“Rencananya jenazah ini mau dimakamkan di Soak Simpur harapan saya kepada penegak hukum pelaku ini dihukum seberat-beratnya kalau perlu dihukum mati” harapnya.
Ditambahkan Subur, paman korban. Mengatakan jika dalam beberapa bulan korban pernah cerita jika korban sempat ribut dengan seseorang. “Kalau Musuh saya belum tahu cuman informasi dari keluarga 3 bulan yang lalu ada ribut tapi dengan siapa ribut saya tidak tahu” ujarnya.
Sementara itu dari pemeriksaan luar yang dilakukan tim dokter forensik RS Bhayangkara Palembang yang di pimpin langsung oleh dr Indra Sakti Nasution. Menjelaskan jika korban Deni tewas atas 4 bacokan senjata tajam tepat di kepala. “Tadi kita melakukan pemeriksaan luar, dari hasil pemeriksaan itu kita menemukan tanda tanda kekerasan benda tajam pada bagian kepala saja, karena yang paling parah itu ada di kepala ada 4 bekas bacokan, kalau ada di tangan dan kaki itu mungkin karena jatuh hanya lecet lecet, untuk patah tulang pada dada itu tidak ada,” jelasnya.
Saat ini kasus pengeroyokan terhadap 3 pelajar ini, telah ditangani pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Sukarami Palembang. Kompol Rivanda Kapolsek Sukarami Palembang, menuturkan kasus ini masih dalam penyelidikan.”kita sudah melakukan olah TKP, dan memeriksa korban dan saksi, motifnya sementara ini msh didalami tetapi tidak menutup kemungkinan adanya motif dendam akan tetapi seakan dibuat korban dibegal, selanjutnya kasus masih dalam penyelidikan.” Jelasnya. (April).
No Responses