sumajaku.com

Mitra Pemerintah Penyampai Aspirasi Rakyat

example banner

Sofyan Driver online Ditemukan Tinggal Tulang Belulang

Sofyan Driver online Ditemukan Tinggal Tulang Belulang
Kapolda saat menemui orang tua korban.
Palembang. Sumajaku. Com,- Setelah sempat hilang 15 hari. Korban Sofyan (42) bapak empat anak ini, akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas hanya tinggal tulang belulang semak belukar perkebunan karet di daerah perbatasan Desa Lakitan Kabupaten Musi Rawas dan Desa Karang Dapo Muratara. Selasa (13/11/2018).
Oleh petugas Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, tulang belulang yang berhasil ditemukan di beberapa lokasi, akhirnya langsung dibawa k Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, dan tiba pukul 00.00 wib Rabu (15/11/2018).
Tulang belulang yang ditemukan berupa tengkorak kepala, rahan, rusuk, paha kanan, betis kanan, telapak kaki kanan, pinggul dan rambut. Kini petugas masih mencari lengan kanan kiri dan kaki kiri korban.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain, didampingi Direskrimum Kombes Pol Yustan Alpiani, dan Karukit RS Bhayangkara Palembang Kompol dr Wohono Edhi, langsung masuk ke Ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, yang saat itu tim dokter forensi RS Bhayangkara Palembang, terdiri dari 2 dokter forensik yaitu Kompol dr Mansuri dan dr Indra Sakti Nasution, dan dokter gigi Drg Fauzan, sedang bekerja merekonstruksi susunan tulang belulang manusia milik korban Sofyan yang ditemukan penyidik Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, yang bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain. Usai meninjau pemeriksaan terhadap tulang belulang korban Sofyan, menuturkan jika korban sebelum tewas dianiaya oleh ke empat pelaku.
“Jadi. Rahang kiri retak, menurut dokter karena benda tumpul, bisa saja matinya karena itu. Kemudian rahang (depan) ada resapan darah artinya ada pukulan sehingga dia berdarah kena tulang, kemudian ada retakan di kepala bagian depan,” ungkap Irjen Pol Zulkarnain.
Untuk kondisi tubuh korban yang, sudah dalam kondisi tulang belulang yang ditemukan ada beberapa tempat di lokasi yang sama.
“Kemungkinan tubuh korban dimakan binatang, karena tinggal tulang belulang, Itu dokter yang paham dan dapat menjelaskan, bisa jadi tanpa proses pembusukan dimakan binatang, karena kaki kiri dan tangan kanan dan kiri tidak ada” terangnya.
Sementara dilantai dua Gedung Forensik RS Bhayangkara Palembang, pihak keluarga korban Sofyan bersama para rekan sesama komunitas Driver on line hadir, mendampingi istri korban Fitriyani (32) dan anak laki laki M Raflitiandi (14) yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP, untuk diambil darah sebagai Sempel DNA pembanding. Dalam bentuk darah cair dan darah kering, sedangkan korban Sofyan Sempel DNA yang dikirim ke Dokkes Mabes Polri berupa tulang, sebagai Sempel pembanding untuk memastikan apakah tulang belulang yang ditemukan petugas benar adanya, yang diharapkan dalam waktu satu minggu sudah ada hasilnya. Sebelumnya petugas melakukan pencocokan data sekunder, yang dinilai ada ke cocokan terhadap pakaian dan celana yang dikenakan korban terakhir kali.
“Dokter sudah mengambil DNA darah istri dan anak korban, termasuk korban. Diketahui bahwa proses setidak-tidaknya seminggu, ini berdasarkan pengalaman kita bawa seminggu hasil bisa keluar. Semoga saya bisa lebih cepat untuk memastikannya, istri korban sudah memastikan pakaian yang dikenakan korban istilahnya pencocokan data sekunder.” Ungkap Kapolda Sumsel.
Masih dikatakanya. Petugas mengunakan metode pencocokan DNA, mengingat kondisi korban Sofyan yang tinggal tulang belulang. “Kita ingin tes DNA pertama itu sidik jari, tapi sidik jari tidak bisa. Kemudian rahang kalau ada giginya, cetakan gigi disamping DNA, jadi kami memastikan dengan DNA darah” jelasnya.
4 tersangka, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas para pelaku. Bahkan satu pelaku Tersangka Ridwan alias Rido (42), warga Desa Batu Gajah Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara, yang berhasil ditangkap Minggu (11/11/2018) di kawasan sungai Lanang Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Muratara, saat ini masih dibawa petugas untuk pengembangan menunjukan lokasi persembunyian ke tiga tersangka Frans, Akbar dan Acun yang kini masih DPO.
“4 pelaku ini merupakan 3 warga Muratara, 1 pelaku warga Muba, yang kami tangkap baru satu atas nama Irwan, sekarang masih diajak keliling keliling di pangan untuk menunjukkan tersangka lainnya,” ingatnya.
Selain mencari para tersangka, petugas juga mencari keberadaan mobil korban  dari hasil penyelidikan selalu berpindah pindah, maka itu bagi 3 pelaku yang masih DPO, diharapkan menyerahkan diri sebelum tindakan tegas berlaku pada mu.
“Kalau mobil ya berpindah pindah masih dalam penyelidikan, mohon doanya supaya kami cepat mengungkapnya dan menangkap pelaku maupun mengamankan barang bukti mobil korban,untuk tiga tersangka saya sangat respect dan menghargai apabila keluarganya menyerahkan kalau tidak, tidak apa-apa maka kami cari. Seperti saya bilang sampai ke liang kubur mereka akan saya cari” tegasnya.
Sementara istri korban Fitriyani. Usai menjalani pemeriksaan dan pengambilan darah untuk Sempel DNA, mengatakan dirinya sudah ikhlas dan rencana jenazah suaminya akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga walau dirinya sempat 50:50 atas temuan Petugas. “Kalau pakaiannya tadi saya yakin, kalau tulang saya 50:50, kepada Kapolda saya minta ke empat tersangka di tangkap dan dihukum setimpalnya, rencana jika selesai akan dimakamkan di kebun bunga” harapnya. (April)

Loading

No Responses

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.