Palembang. Sumajaku. Com,- Tersangka Ari Septian Pranata (21), dengan bermodalkan Pangkat Inspektur Polisi Dua (IPDA) Palsu, dan identitas palsu sebagai Dr Julian Saputra. Bujang kelahiran muaraenim ini, berhasil menipu sepuluh wanita di Provinsi Sumsel. Berhasil diringkus di Rumah Sakit Muhammaddiyah Palembang Plaju, saat berusaha mengelabuhi salah satu calon korban. Senin (26/11/2018) pukul 10.00 wib.
Tersangka Ari, ditangkap petugas Unit 3 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel, tengah mengunakan seragam polisi lengkap, dengan senjata api Soft gun dan ID Card atas nama Dr Julian Saputra, dalam kondisi kepala tersangka diperban. Alih alih sakit pasca kecelakaan terbalik motor, ternyata modus tersangka untuk menghindar dari ajakan salah satu korban yang mau diajak nikah bertemu dengan keluarga besar korban.
Tersangka Ari, yang tercatat sebagai warga Jalan Bima Sakti Lingkungan IV RT 04 RW 01 Kelurahan Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, setidaknya untuk peran dokter ‘ Dr Julian Saputra’ tugas di RS BARI dan RS Siloam, beraksi dari Bulan April 2018, sedangkan peran polisi ‘IPDA Dr Julian Saputra’ dilakoni sejak 1.5 bulan lalu, bertugas Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumsel.
“Modus saya jadi dokter awalnya bulan april, untuk memikat hati cewek cewek, saya ngakunya dokter tugas di RS Bari dan RS Siloam. Tapi, kalau Makai baju polisi baru sebulan setengah, tugas di kesatuan Dokter Polisi” aku tersangka Ari.
Tak tanggung tanggung, korban IPDA Dr Julian Saputra ini, sudah ada 10 wanita dari golongan berada, seperti dokter, mahasiswa, bahkan Polisi wanita (Polwan), dari uang puluhan juta, janji akan di nikahi. Yang ironisnya, tersangka Ari ini bahkan sempat meniduri salah satu korbannya .
Tak tanggung tanggung, untuk memikat setiap gadis pujaan, tersangka Ari ini mengaku anak Kapolda Sulawesi Tengara. Dengan peran Don Juan, setidaknya sudah ada 10 wanita terpikat akhirnya menjadi korban, baik Polwan, maupun mahasiswi, turut menjadi korban.
“Sudah ada 10 cewek pak korbannya, korban anak TNI itu aku pinjam duet dengan ibunya 10 juta, kalau polwan itu duet 8 juta saya cuma mengajak yang ambil duetnya kawan pak, ada yang sempat saya tiduri pak” akunya.
Disinggung soal seragam dan senjata api Soft gun. Dikatakan Tersangka Ari, jika dirinya menjadi Polisi gadungan setelah diberikan seragam dan senjata api Soft gun oleh seseorang yang dikenalnya melalui Medsos Bietalk Bigo. “Saya tidak ada keuntungan jadi ini (polisi gadungan-red), tapi saya banyak kenalan cewek, salah satunya tadi saya janji akan menikahinya” aku tersangka.
Sejak beredarnya foto atau video yang di posting di media sosial, jika tersangka Ari polisi dan dokter gadungan ini ditangkap polisi. Satu persatu korban berdatangan, korban Monica (19) warga Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Kabupaten Lahat, korban dijanjikan akan dinikahi oleh pelaku, korban ditemani kedua orang tuanya. Korban kedua, seorang Polwan yang bertugas di Polresta Palembang, korban Eka Oktarina (23) mendatangi Jatanras Polda Sumsel, dirinya menjadi korban setelah kenalan dengan tersangka Ari sebagai Dokter yang bertugas di Rumah Sakit di Jakarta. Korban Eka mengalami kerugian setelah tersangka mencuri uang korban tunai Rp 9.5 juta setelah dirinya mengetahui melalui SMS Banking jika uang ditabungkan sudah di curi.
Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani, terkait penangkapan tersangka Ari ‘Polisi dan Dokter Gadungan ‘ oleh pihak kepolisian. Membenarkan, ” Benar, saat ini masih menjalani pemeriksaan, kita belum mengetahui siapa saja yang menjadi korban atas kasus ini, pastinya saat ini masih dikembangkan petugas penyidik lebih lanjut” jelasnya.(April)
No Responses