Banyuasin, sumajaku.com- Pemkab Banyuasin melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.Kegiatan digelar di Gedung Graha Sedulang Setuding, Kamis (28/11/2018).
Acara yang buka oleh Bupati Banyuasin H Askolani SH, MH diwakili Asisten I Dr Senen Har yang ditandai pemukulan gong dengan tema “Melalui Musrenbang RPJMD 2018-2023 Kita Wujudkan Banyuasin Bangkit, Adil, dan Sejahtera’’.
Bupati Banyuasin H Askolani, SH MH diwakili Asisten 1 Setda Pemkab Banyuasin Dr H Senen Har menyampaikan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Banyuasin 2018-2023 guna memuat Visi dan Misi Banyuasin Bangkit, Adil, dan Makmur yang didalamnya terdapat 7 program prioritas.
Di antaranya Infarstruktur Bagus, Banyuasin Prima, Banyuasin Cerdas, Banyuasin Sehat, Petani Bangkit, Pemerintah Terbuka, dan Banyuasin Religius.
“Untuk mempercepat pembangunan tersebut, kami telah memulai dalam program 100 hari kerja. Sedangkan 2019 akan datang didukung dengan sumber daya yang ada,” ujar Sener Har seraya menambahkan jika Bupati Banyuasin H Askolani menyampaikan mohon maaf secara fisik tidak hadir karena sakit dan sama juga diucapkan Wakil Bupati H Slamet tidak memungkinkan untuk hadir dalam acara ini.
Senen menjelaskan acara Musrenbang RPJMD merupakam wadah pembahasan yang melibatkan perangkat daerah dan pemangku kepentingan. Penajaman, Penyelarasan, Klasifikasi, terhadap tujuan, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah, yang telah dirumuskan dalam rancangan awal RPJMD.
Kemudian RPJMD ini, akan disampaikan kepada Gubernur Sumsel untuk dievaluasi dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) RPJMD Kabupaten Banyuasin 2018-2023 sehingga penetapan Raperda ini bersamaan dengan rencana strategis Perangkat Daerah tahun 2018-2023.
Kepala Bappeda Sumsel Ekowati Ratnaningsih menyampaikan jika rencana pembangunan 5 tahunan baik di Kabupaten/Kota harus singkron dari perencanaan pembangunan di Pemerintah Provinsi dan Nasional. Sedangkan Musrenbang Provinsi belum dilaksanakan.
“Kami masih tahap penyusunan awal RPJMD kami harapkan masukan dari Kabupaten/Kota untuk memperkaya referensi RPJMD Sumsel. Ada 10 isu strategis didapat tahapan dan evaluasi kinerja 2013-2018, jika dibandingkan tidak jauh dengan isu strategis Banyuasin,” katanya.
Seperti diketahui angka kemiskinan di bawah angka Provinsi tetapi masih di angka nasional, di Sumsel hanya Pagaralam. Pengangguran 3,84 persen di bawah angka nasional dan di bawah angka Provisnsi karena Banyuasin memiliki sektor Pertanian menyerap tenaga kerja dibandingkan sektor lain.
“Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 berada 5,88, 2017 menurun 5,08 dan 2018 angka ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan IPM berada di ranking 17 dari Kabupaten/Kota masalah ini dipengaruhi Geografis di wilayah Banyuasin,” pungkasnya.#Fri
No Responses