Palembang, sumajaku.com- Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Sumatera Selatan (Sumsel), berhasil menggagalkan 5 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tanpa izin pengangkutan dan niaga, saat kapal ferry Dharma Kartika 1 berada di perairan sungai Bungin Tanjung api-api Kecamatan Banyuasin 2 Kabupaten Banyuasin Sumsel. Rabu (21/11/2018) Pukul 17.30 wib.
Penangkapan berawal informasi warga masyarakat. Bahwa akan ada 5 truk Mitsubishi colt diesel yang bermuatan BBM jenis solar tanpa dokumen pengangkutan dan transportasi, dimana masing masing truk bermuatan 10.000 liter dengan total 50.000 liter atau 5 ton, yang akan berangkat dari pelabuhan penyeberangan Tanjung siapi-api Banyuasin menuju Tanjung kalian Muntok Bangka dengan menumpang Kapal Ferry Dharma Kartika 1.
Petugas yang mendapat informasi langsung bergerak dengan cepat melakukan penyelidikan dengan cara berpatroli di perairan Tanjung siapi-api Kabupaten Banyuasin, tempat di TKP perairan sungai Bungin Tanjung siapi-api Kecamatan Banyuasin 2 Kabupaten Banyuasin sekitar pukul 17.30 Wib.
Petugas kepolisian setelah mendapat izin dari crew kapal Dharma Kartika 1, langsung melakukan pemeriksaan muatan yang berada dek kapal Dharma Kartika 1. Petugas menemukan kelima truk Mitsubishi colt diesel dimana pada bak belakang telah dimodifikasi, dengan cara bak belakang dibuat seperti bak penampuangan dari besi yang memiliki dua kran besar, masing-masing truk bermuatan 10.000 liter, sehingga total BBM jenis solar yang diamankan sebanyak 50.000 liter atau 5 ton.
Kombes Pol Imam Thobroni Dirpolair Polda Sumsel, didampingi Kasubdit Gakkum AKBP Zahrul. Mengatakan jika 5 truk pengangkut BBM tanpa izin. “Kita mengamankan 5 truk, mengangkut BBM jenis solar sebanyak 50.000 liter, mereka mengangkut BBM tanpa izin pengangkutan dan niaga BBM, “ujarnya. Kamis (29/11/2018).
Masih dikatakan Dirpolair Polda Sumsel, “Mereka ditangkap di atas kapal yang hendak menyeberang, tadinya mereka di pelabuhan Tanjung api api mau menyeberang ke Bangka, saat diperiksa mereka ini tidak dapat menunjukan dokumen, maka itu kita amankan ke Polair” jelasnya.
Mengingat kapal Ferry Dharma Kartika 1 tengah berlayar menuju Tanjung Kalian Muntok Bangka, sarat akan muatan barang dan penumpang, petugas setelah berkoordinasi dengan crew kapal Dharma Kartika 1 akhirnya kapal tetap melanjutkan perjalanan. Baru Kamis (22/11/2018) pukul 09.00 WIB, dengan menggunakan sarana kapal Dharma Kartika 1 kembali ke pelabuhan penyeberangan Tanjung siapi-api dengan membawa 5 unit mobil truk Mitsubishi colt diesel, oleh petugas akhirnya kelima mobil truk Mitsubishi colt diesel yang bermuatan BBM tanpa izin pengangkutan dan niaga langsung diamankan ke Mako Ditpolair Polda Sumsel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Beserta 7 tersangka yang terdiri dari 5 sopir dan 2 Pengurus BBM, berikut nama nama sopir yang diamankan yaitu Kusnadi bin M Zaini Mamad (35), warga Dusun 1 RT 003 RW 004 Kelurahan Talang Ipuh Kecamatan Suak Tapeh Kecamatan Banyuasin. Dimas Regional Martdeni bin Subeja (20), warga Desa Sumber Hidup RT 001 RW 004 Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten OKI. Didi Junaidi bin Suhani (42), warga Desa Tanjung Kukuh Kecamatan Semendawai Barat Kabupaten Oku Timur. Edi Supriadi bin Albert Abram (45), warga Dusun 4 RT 001 RW 001 Kelurahan Sumber hidup Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten OKI. Dan Deni sastra bin Budiman (22), warga jalan Dusun 1 RT 002 RW 001 Desa Talang Ipuh Kecamatan Suak Tapeh Kecamatan Banyuasin.
Sedangkan 2 tersangka sebagai pengurus BBM, yaitu. Apriandi SH bin Zulfikri (33), warga Jalan Jakabaring Lorong Air mancur RT 02 5 RW 006 kelurahan silaberanti kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang, Herman Pelangi bin Husein RH (28), warga Dusun 2 Desa Sumber Hidup Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten OKI.
“Dari 5 menjadi 7 tersangka yang sudah kita amankan ini, dimana link macaubet dan 2 pengurus, jadi kita kenakan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang migas. Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP atau Pasal 480 KUHP, jangan ancaman pidana paling lama 4 tahun dan 40 miliar” ujar Dirpolair Polda Sumsel, Kombes Pol Imam Thobroni.
Disinggung soal asal BBM yang diamankan petugas Dirpolair. dijelaskan Dirpolair, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam. “Untuk asal minyak masih kita dalami, Apakah minyak ini berasal dari tambang masyarakat atau dari tempat lain. Arena menurut pengakuan mereka baru pertama kali, ini perlu kita dalami lagi” ujarnya. (April)
No Responses