Banyuasin. Sumajaku.com,- Bupati Banyuasin Askolani, bersama Direktur Polisi Air (Ditpolair) Pada Sumsel, dan Jhon V Panjaitan Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumsel. Serta jajaran Pemkab Banyuasin. Sambangi rumah duka korban Speedboat Awet Muda yang tewas setelah Speedboat yang mereka tumpangi pecah setelah menabrak pohon. Bertempat di Desa Karang Sari Kecamatan Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin. Rabu (20/03/2019).
Pasca kecelakaan Speedboat Awet Muda yang menewaskan 7 orang, dengan korban selamat 13 orang, menjadi perhatian semua pihak terutama Pemkab Banyuasin.
Selain menyambangi, rombongan diketuai Bupati Banyuasin Askolani, selain silaturahmi dengan korban dan alhi korban juga datang dengan niat tulus memberikan santunan dan bantuan kepada para korban.
“Tujuan kami selain bersilaturahmi, kedua menyampaikan bantuan dari Jasa Raharja dan Polda Sumsel dalam hal ini Ditpolair, insak Allah juga ada dari Basnas dan Pemkab Banyuasin” ujar Bupati Banyuasin.
Dalam acara tersebut, ahli waris dan korban Speedboat Awet Muda mendapatkan santunan dari jasa raharja, berupa. Ganjar Winarsih dengan ahli waris Fahmi Manah (isteri korban). Muhammad dengan ahli waris Robiah (isteri korban). Kodar dengan ahli waris Sujang (orang tua).
Lanjut. Mufidin alias Muhidin dengan ahli waris Mudatul Khoriyah (istri korban). Khusnul dengan ahli waris Tina (istri korban). Sutarno dengan ahli waris Siti Sholehah (istri korban). Dan Sopan, S.SOS. dengan ahli waris Aminah (istri korban).
Dimana satuan dari Jasa Raharja berupa santunan kepada ahli waris korban Speedboat, berupa uang santunan Rp 50 juta/orang (meninggal dunia-red), kalau yang luka luka dijaminkan maksimal biaya perawatan sebesar Rp 20 juta.
Untuk korban yang selamat yang kini masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit. Bupati Banyuasin H Askolani, berjanji akan menanggung dan menambah biaya perawatan, sampai korban sembuh.
“Dari Jasa Raharja mengatakan untuk perawatan medis maksimal 20 juta, kami dari Pemkab Banyuasin akan melunasi apabila 20 juta itu kurang, pokoknya kami obati sampai sembuh, kami tanggung jawab, jangan takut kami bantu” pesannya.
Bupati Banyuasin, menuturkan jika melihat kejadian kecelakaan di perairan yang terus berulang, untuk itu pihaknya berupa menghimbau para pemilik kapal untuk dapat mengubah spesifikasi kapalnya. Seperti jendela dan pintu kapal atau Speedboat terlalu kecil, sehingga jika terjadi sesuatu pada kapal atau Speedboat penumpang sangat sulit untuk keluar menyelamatkan diri.
“Bagi kita yang sehat saja sangat sulit untuk keluar dari kapal cepat, apalagi mereka yang mengalami kecelakaan yang mungkin sudah terluka dan panik. Karena itu, rancangan kapal perlu dibenahi,” himbaunya.
Lanjut Askolani, sebelum mengoperasikan kapalnya, pemilik kapal harus memastikan kondisi kapal maupun pengemudi sudah prima. Jangan sampai jumlah penumpang melebihi kapasitas kapal.
Selain itu, kondisi pengemudi kapal pun sudah prima sehingga dapat mengoperasikan kapal dengan baik. Jangan sampai ada pengemudi yang mengantuk saat mengemudikan kapal nya.
Untuk meralisasikan hal tersebut, lanjut Askolani, dalam waktu dekat pihaknya berencana mengeluarkan peraturan bupati. Selain itu, dirinya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi agar dapat diterapkan secara keseluruhan.
Sementara itu Direktur Polisi Air Polda Sumsel Komisaris Besar Imam Thabroni mengatakan koordinasi dengan semua pihak sudah dilakukan termasuk untuk membuat prototipe kapal yang aman dan mengedepankan keselamatan. Namun hingga saat ini, belum terealisasi.
Menurutnya Komite Nasional Keselamatan Tranaportasi (KNKT) dan instansi perlu turun tangan untuk menyelidiki kasus kecelakaan kapal cepat di Sumsel lantaran kejadian ini selalu berulang. ” Selama satu tahun ke belakang, setidaknya puluhan kasus kecelakaan dengan puluhan korban sudah terjadi,” katanya.
Untuk itu, perlu dilakukan langkah pencegahan mulai dengan memeriksa kondisi kapal sebelum berlayar temasuk memeriksa kesiapan pengemudinya. “Kalau perlu akan ada tes urine, untuk memastikan pengemudi bebas dari narkoba,” ucapnya.
Untuk itu demi keselamatan pelayanan, untuk spesifikasi kapal. Dikatakan Dirpolair Polda Sumsel Kombes Pol Imam Thobroni. “Untuk spesifikasi kapal nanti akan ada Pergub (Peraturan Gubenur) sehingga akan ada prototype bagaimana angkutan air ini yang aman, Yaman dan selamat” ujarnya.(April)
1,656 total views, 2 views today
No Responses