Banyuasin, sumajaku.com- Di duga tolak seorang pasien bernama Bakti Wibowo oleh Puskesmas Mariana, Dinas Kesehatan di demo massa yang menamakan diri Federasi Rakyat Banyuasi (Ferba), Senin (27/1/20) sekitar pukul 10.30 WIB di halaman Kantor Bupati Banyuasin.
Massa menilai adanya dugaan kelalaian pihak Dinas Kesehatan dalam menjalankan Program Bupati Banyuasin yaitu Banyuasin Sehat. Terbukti adanya laporan warga mariana yang sakit ditolak berobat oleh pihak Puskesmas. Selain itu, Ferba juga menilai banyak kelemahan dan kelalaian dalam pelayanan Kesehatan di Kabupaten Banyuasin,
“Ini adalah barometer Kesehatan di Bumi Sedulang Setudung, dimana Bupati Banyuasin pencetus Program Banyuasin Sehat, dengan yang katanya cukup membawa KK dan KTP bagi warga Banyuasin yang akan berobat, namun kenyataannya, apa yang dikatakan Bupati tersebut realisasi di lapangan sangat berbeda,” ujar Dimas selaku Koordinator Aksi.
Dalam laporan pihak keluarga, pada 20 Januari lalu, sambungnya, pasien bernama Bakti Wibowo ditolak pihak Puskesmas Mariana dengan alasan tidak ada kartu KIS, padahal pasien tersebut terdaftar sebagai anggota KIS.
“Pasien sempat terlunta-lunta akibat di tolak oleh pihak Puskesmas Mariana, lalu pasien dan keluarganya berobat di Rumah Sakit Dr. Rivai Abdullah (RS Kundur). Kemudian pasien kembali melanjutkan berobat di Puskesmas Mariana, namun kembali ditolak pihak Puskesmas,” tegas Dimas ketika orasi di depan Kantor Bupati Banyuasin.
Maka, lanjutnya, massa pendemo meminta kepada Bupati Banyuasin Bapak H Askolani SH, MH, untuk menggantikan Kepala Puskesmas Mariana, kemudian mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
“Kami menilai, selain tidak mampu menjalankan Program Pemerintah Kabupaten Banyuasin dengan Banyuasin Sehat, kami juga mengingatkan masa jabatan Kepala Dinas Kesehatan terlalu lama dan dianggap tidak mampu mengikuti harmonisasi program Bupati Banyuasin,” tegasnya.
Kemudian massa demo temui Asisten II Setda Pemkab Banyuasin, Kosaruddin dan meminta kepada Ferba memberikan informasi detail, terkait adanya pasien ditolak berobat di Puskesmas Mariana.
“Dengan adanya informasi yang detil, kami bisa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, karena pelayanan kesehatan menjadi program utama Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin. Jika memang ada pelanggaran dalam pelayanan tersebut, maka akan diberikan sanksi,” jelas Kosaruddin atas nama Bupati. (*red)
No Responses