BATURAJA, sumajaku.com- Menjelang Pemilihan Legislatif (pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan berlangsung dua bulan lagi, maka seluruh media massa yang ada di Kabupaten OKU diminta independen atau tidak berpihak kepada salah satu calon legislatif (caleg) dan pasangan calon (paslon) presiden serta wakil presiden.
“Media massa adalah pilar keempat demokrasi di Indonesia. Karena itu media massa kami minta agar netral saat Pileg dan Pilres nanti,” tegas Ketua KPU OKU, Naning Wijaya, saat menggelar coffe morning bersama awak media yang digelar di Hotel BIL Baturaja, Kamis 14 Desember 2023.
Menurut Naning, masyarakat sebagai konsumen media massa berhak menerima berita berimbang, karena itu media massa dituntut profesional menjalankan tugasnya dengan mengedepankan kode etik jurnalistik.
Selain itu kata Naning, pihaknya juga meminta kepada rekan-rekan wartawan di OKU agar proaktif menangkal berita hoax yang biasanya banyak bertebaran di media sosial. “Salah satunya dengan membiasakan diri selalu mengecek terlebih dahulu kebenaran dari informasi yang disebarkan setiap individu sebelum dishare di medsos masing-masing,” tegasnya.
Naning berharap, media massa bisa ikut ambil bagian membantu KPU OKU mensosialisasikan seluruh tahapan pemilu sehingga nanti tingkat partisipasi pemilih bisa meningkat sesuai target yang ditetapkan.
Sementara Akademisi dari Universitas Baturaja, Dr Hendra Alpani SSos M.I.Kom mengaku sependapat dengan pernyataan Ketua KPU OKU, Naning Wijaya yang berharap agar media massa bisa bersikap netral saat pemilu berlangsung.
“Sebetulnya menurut saya tidak ada media di Indonesia ini yang independen. Namun minimal mereka bisa mengedepankan kode etik jurnalistik saat menjalankan tugasnya. Jangan sekali-sekali menyebarkan berita hoax, berita berbau kampanye hitam dan kampanye negatif terhadap salah satu kandidat. Minimal jadila media yang berpihak menyampaikan kebenaran,” kata dia.
Menurut Hendra, media massa memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesatuan NKRI dengan meyanjikan berita berimbang tanpa hoax dan tidak membuat masyarakat terpecah belah. “Mari kita ciptakan pemilu yang aman dan damai demi persatuan bangsa yang kita cintai ini,” ujarnya.
Kemudian tak kalah pentingnya kata Hendra, media massa memiliki peran penting untuk menangkal gerakan negatif yang dilakukan buzzer-buzzer yang tidak bertanggung-jawab. “Target utamanya adalah kita minta agar media ikut membantu pemerintah menciptakan pemilu yang zero konflik,” tegas Hendra.
Pendapat serupa juga diutarakan tiga nara sumber lainnya yakni Kasat Intelkam Polres OKU, AKP Hendri Antonius, Kasi Intel Kejari OKU, Abdullah Arby SH MH, serta Staf Sekretariat bawaslu OKU Bagian Penertiban Pelanggaran Pemilu, M Rizki Ariansyah.
“Jangan sampai nanti gara-gara membaca berita yang disiarkan rekan-rekan, maka masyarakat menjadi terkotak-kotak, saling benci satu sama lain. Jadila media massa bijak yang mampu menyebarkan berita sejuk. Salah satu caranya adalah bersikap independen,” tandas ketiganya yang disambut tepuk tangan para peserta coffe morning.
Kasat Intel menegaskan imbauan sikap netral itu juga berlaku bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), para kepala desa, Ketua RW, Ketua RT, aparat TNI dan Polri. “Laporkan ke saya kalau ada yang tidak netral,” tandas AKP Hendri Antonius… Andrizal
No Responses