sumajaku.com

Mitra Pemerintah Penyampai Aspirasi Rakyat

example banner

Pasien-Dokter RSK “Dharmais” Damai

Pasien-Dokter RSK “Dharmais” Damai
ernyataan Perdamaian dibacakan dan ditanda tangani pelapor dan terlapor dihadapan Kepala Pelayanan RS Kanker Dharmais, Lola yang disaksikan Hukormas, M Fahruddin dan IPPU, Neti Pragawati (30/11/2022).(fto.sum.yn)

JAKARTA, sumajaku.com -Setelah pihak Managemen Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, dr Eka Widya Khorinal mohon maaf ke M Wisnu sebagai pasiennya atas kekhilafannya.

Lalu dituangkan dalam “Surat Pernyataan Perdamaian” setelah dilakukan musyawarah dan perdamaian atas perselisihan dugaan komunikasi kurang baik yang dilakukan oleh seorang pemberi pelayanan dr Eka WK SpPD KHOM FINASIM (terlapor) terhadap pasien M Wisnu (pelapor).

Dalam perjanjian perdamaian ini terlapor mengaku, “khilaf” telah melakukan kesalahan komunikasi yang kurang baik hingga menimbulkan ketidaknyamanan pelapor dan keluarga.

Dengan rasa penyesalan, dari lubuk hati yang paling dalam terlapor mohon maaf yang seluas-luasnya atas kekeliruan tersebut. Pelapor pun menyambut baik dan menerima permohonan maaf terlapor dengan harapan terlapor dapat memperbaiki diri dan tidak mengulanginya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan sebaik-baiknya. Jakarta Rabu (23/11/2022).

Surat Pernyataan Perdamaian ini dibacakan dan ditanda tangani pelapor dan terlapor dihadapan Kepala Pelayanan RS Kanker Dharmais, Lola yang disaksikan Hukormas, M Fahruddin dan IPPU, Neti Pragawati, Rabu, (30/11/2022).

Pasien (pelapor) M Wisnu membenarkan, “benar, setelah dilakukan musyawarah, mediasi dan perdamaian yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Perdamaian dan dibacakan serta ditanda tangani pelapor dan terlapor dihadapan Kepala Pelayanan RS Kanker Dharmais, Lola yang disaksikan Hukormas, M Fahruddin dan IPPU, Neti Pragawati, Rabu, (30/11/2022) sekira Pukul 14.30 WIB, katanya.

Kepala Pelayanan RS Kanker Dharmais Jakarta, Lola mengatakan, “telah dilakukan musyawarah, mediasi dan perdamaian atas perselisihan dugaan komunikasi kurang baik tersebut dengan pasien M Wisnu yang didampingi menantunya”, katanya, Rabu, (30/11/2022).

“Silahkan konfirmasi ke pasien dan keluarganya”, saran Lola. “Intinya sudah clear, pelayanan telah dilakukan”, singkatnya.

Sementara, dr Eka WK SpPD KHOM FINASIM belum berhasil dikonfirmasi media ini, baik melaui WhatApp (WA) belum menjawab maupun via Ponselnya tidak menjawab pada Pukul 13.05 WIB, 13.09 WIB dan Pukul 13.10 WIB Sabtu (03/12/2022).

Wisnu Maafkan Eka Dokter RSK “Dharmais”

Dihadapan pihak Managemen Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, dr Eka Widya Khorinal mohon maaf ke Wisnu sebagai pasiennya atas kekhilafannya dan “saya terima permohonan maafnya pada Rabu 23 November 2022 sekira Pukul 15.00 WIB di RS Kanker Dharmais Jakarta”, singkat Wisnu, Rabu (23/11/2022).

Sementara, salah satu pihak managemen RS Kanker Dharmais Jakarta, Hukormas, M Fahruddin mengatakan, terkait kasus tersebut, Fahrudin mengucap syukur “Alhamdulillah”, sudah dilakukan mediasi dan sedang proses pembuatan surat pernyataan perdamaian dan Fahrudin pun mengucapkan “Terima kasih atas attensinya” kepada media ini, ucapnya.

Selaku pihak managemen RS, kepada masyarakat pada umumnya dan kepada para pasien khususnya agar hal serupa tidak terulang kembali, Fahrudin menghimbau dan berharap, “kedepannya komitmen kami akan ada perbaikan layanan yang lebih baik, mengedepankan kesabaran dan komunikasi yang baik”, tutupnya.

Oknum Dokter Diduga Arogan, Pasien Ngadu Dirut RS

M Wisnu (55) warga Jalan Kol H Burlian KM 9 Kecamatan Sukarami kota Palembang ini merasa kecewa dan dirugikan atas pelayanan salah satu oknum dokter di salah satu Rumah Sakit (RS) Kanker di kawasan Jalan Letjend S Parman Jakarta. 

Sebab, ia mengaku, telah menerima pelayanaan yang kurang etis atau diduga arogan dengan diduga menggebrak meja dengan keras sembari mengeluarkan kata-kata diduga kasar bernada membentak, “saya tidak suka seperti ini”, dari salah satu oknum dokter terduga Eka, katanya, Kamis (17/11/2022). 

Wisnu menceritakan, hal ini terjadi saat ia menjalani berobat lanjutan atas disposisi dari dokter berinisial D ke dokter terduga Eka diduga memberikan pertanyaan diduga secara beruntun tentang “sejak kapan berobat dan obat apa saja yang telah saya konsumsi?”, katanya menirukan kata oknum dokter terduga Eka. 

Lantaran “saya tidak hafal dan tidak ingat dalam keadaan sakit, terjadilah hal itu saat saya konsultasi” pada Kamis (10/11/2022). Secara spikologis saya sangat terpukul dan terpancing emosional, hingga kondisi saya drop, keluhnya.

Menurutnya, pelayanan seperti ini diluar kewajaran dan akal sehat saya yang saat ini mengalami sakit selama bertahun-tahun lamanya yang tentunya telah banyak mengeluarkan biaya yang tidak sedikit di RS ini sebelumnya. Akan tetapi, pelayanan yang saya terima seperti ini. Apakah lantaran saat ini saya berobat menggunakan fasilitas Indonesia Sehat atau BPJS? Keluh Wisnu bernada bertanya. 

Akibatnya, Wisnu mengajukan permohonan mengganti oknum dokter yang diduga arogan tersebut terduga dr Eka ke dokter lain yang memiliki keahlian yang sama kepada Direktur Utama RS Kanker berinisial “D” ini pada Rabu (16/11/2022). 

Sebab, Wisnu menilai, oknum dokter tersebut diduga keras telah melanggar sumpah dokter Indonesia dan Wisnu bertekad untuk berobat di RS Kanker D ini yang merupakan milik pemerintah Republik Indonesia (RI) bukan milik oknum dokter tersebut, tegasnya.

Selain ditujukan ke Dirut RS, surat permohonan ini juga saya tembuskan ke : Presiden RI, Kepala BIN RI, Menteri Kesehatan RI, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Ketua DPR RI, Ketua Komnas HAM RI dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jakarta serta Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), tutupnya.(yn).

Loading

No Responses

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.