Banyuasin, Sumaja Post- Menjadi Kepala Sekolah, merupakan suatu kesempatan untuk meniti karir yang diberitakan oleh instansi Dinas Pendidikan. Namun hal ini tampaknya tidak berlaku bagi Zuklipli S.Pd, mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
Karena saat dikonfirmasi Sumaja Post melalui telponnya tentang Dana Bos yang pernah dikelolanya, ia mengatakan bahwa menjadi Kepsek itu membuat dirinya miskin. Karena banyak kegiatan yang harus diikutinya namun uangnya sering pakai uang pribadi. “Menjadi Kepala Sekolah, saya merasa miskin, karena sering terpakai uang pribadi saya untuk berbagai kegiatan,” ujarnya kepada Sumaja Post belum lama ini.
Karena tidak tahan sering mengunakan uang pribadi, sambungnya, ia mengundurkan diri menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Talang Kelapa. “Nah, setelah saya tidak lagi menjadi Kepala Sekolah, sekarang saya merasa kaya, karena tidak ada lagi kegiatan yang mengharuskan saya memakai uang pribadi,” jelasnya dengan penuh tawa. Ketika disinggung mengenai surat yang dilayangkan oleh Galaksi Sumsel terkait adanya indikasi korupsi dalam pengelolaan Dana BOS, ZSuklipli membatah semua isi surat tersebut. karena menurutnya, semua isi surat tersebut salah semua.
“Semua itu salah dan tidak benar, jika tidak terbukti ini, akan saya tuntut,” tegasnya. Ia juga mengatakan, bahwa Dana BOS disekolahnya selalu di periksa oleh Inspektorat. “Jika kami salah, berarti inspektorat juga salah,” cetusnya.
Sementara Kepala Sekolah yang sekarang, Maimunah, mengatakan kepada Sumaja Post, bahwa dirinya baru bergabung di SMP Negeri Talang Kelapa selaku Kepsek akhir tahun 2023. “Jadi dana BOS tahun 2022 dan 2023 itu masih dikelola oleh Kepala Sekolah yang lama,” jelasnya. Dan Maimunah juga menjelaskan, bahwa Dana BOS tahun 2023 itu ia tidak memagang uang, karena masih dikelola oleh bendahara lama.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, Aminuddin belum bisa dikonfirmasikan samapi berita ini diterbitkan. (*red).
No Responses