OGAN ILIR, sumajaku.com- Warga desa Tanjung Miring Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir meminta PT.BGP bertanggungjawab atas retaknya rumah warga.
Pasalnya sejak masuknya sismik perusahan pengeboran minyak itu beroperasi sejumlah rumah warga mengalami keretakan.
Sehingga warga meresa resah dan was-was menempati rumah mereka karena khawatir keretakan semakin bertambah yang bisa menyebabkan rumah menjadi ambruk.
Sementara pihak perusahaan menurut keterangan masyarakat setempat, Musit dan Nasrun, tidak ada upaya untuk ganti rugi maupun solusi sama sekali yang menyebabkan warga menjadi bingung.
Padahal sebelumnya, mereka yang rumahnya menjadi korban yang jumlah lebih dari 100 rumah itu telah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah desa guna tindaklanjut penyelesaiannya.
Agar bisa disampaikan kepihak perusahaan, tapi hingga saat ini tidak ada tindaklanjut.
Warga meminta perusahaan untuk bertanggungjawab penuh atas kerugian yang dialami.
Selain itu, jelas Nasrun, pihak sismik telah melanggar kesepakatan dimana jarak tempuh yang mereka sepakati dalam proses pengeboran itu yakni dibawah radius 1 Kilometer dari rumah warga.
Faktanya di lapangan jarak yang dilakukan hanya berkisar 100 hingga 200 meter.
Warga pun mengancam jika pihak perusahaan tidak ada etikad baik maka warga akan melaporkan hal tersebut langsung ke Gubernur Sumsel.
Adanya keresahan warga akan retaknya rumah akibat sismik itu diakui oleh Kades Tanjung Miring, Inallidin, SH, ketika disambangi media ini di kediamannya, mengatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin membantu warga dalam mencari solusi yang tengah dihadapi.
Selanjutnya akan berkordinasi dengan pihak perusahaan sismik agar ada titik temu yang nantinya mampu memberikan angin segar kepada warga setempat yang terkena dampak sismik.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan pihak managemen PT.BGP belum berhasil dikonfirmasi.(suroida/kitum)
1,260 total views, 2 views today
No Responses