Muba, sumajaku.com- Di duga oknum kepala Desa simpang sari kecamatan Lawang Wetan tak transparan terhadap penggunaan Dana Desa untuk bantuan BLT dan bantuan lainnya, atas sikapnya juga tak pantas jadi seorang pemimpin di saat wartawan menanyakan tentang bantuan itu, Karena ia selaku Kades menunjukan orang lain sebagai kepala desanya saat akan dikonfirmasi,
Karena pada tanggal 08-05-2020 Wartawan mendapat laporan dari masyarakat bahwa kepala desanya tidak transparan juga tidak terbuka dengan masyarakatnya tentang siapa siapa yang mendapat kan bantuan BLT untuk masyarakat nya.
rumah yang mendapat bantuan
Menurut salah satu warga (BR) minta namanya di samarkan, Di desa lain bahwa, Nama-Nama warga masyarakatnya yang mendapatkan BLT itu di pasang di papan di depan kantornya (kantor kades), tapi kepala desa kami tidak di pasang.
Seperti di desa Karang waru,karang anyar,dan desa lain kepala desanya terbuka terhadap masyarakatnya, Data dan nama nama penerita bantuan BLT sudah berapa hari di pasang agar warga nya bisa melihat lasung di daftar itu”ujarnya.
Pantauan awak media saat menelusuri informasi tersebut Mendatangi kepala desa desa simpang sari, Di sana ada tenda terpasang beberapa warga yang lagi berkumpul terpasang sepanduk bertuliskan
Posko Relawan dampak covid -19.dan ada gambar seorang kepala desa Fidhil Kasro. Saat di tanya wartawan
“Apa ini Rumah Kades, ya jawab warga, perlu apa dan anda dari mana”. Saat di jelaskan bahwa wartawan ingin konfirmasi sambil bertanya, Kadesnya mana, lagi pergi jawabnya, tapi ternyata yang ditanya wartawan tersebut adalah Diduga kuat dialah seorang kadesnya sesuai dengan gambar di sepanduk yang terpasang, beberapa menit datanglah seorang warga berbadan agak kurus memakai topi,”nah itu kadesnya” jawabnya.
rumah yang tidak mendapat bantuan
Saat di konfirmasi kepadanya dia hanya tersenyum, saat di tanya masalah bantuan dan kapan di bagikan, kenapa nama-nama yang menerima bantuan tidak di pajang ,seperti desa desa lain, “belum bae” jawab nya sambil tersenyum , tidak bisa menjelaskannya lebih detil. Orang diduga kepala desa itu memanggil seorang wanita di kediamannya untuk mengambil data-data penerima BLT itu, tercantum ada tiga dusun di daftar penerimah BLT itu. merasa di permainkan warga dan kepala desanya wartawan langsung ambil photo warga itu yang katanya kepala desa,
Saat di konfirmasi ke warga lain memastikan apakah itu kades atau bukan ternyata gambar yang di ambil itu bukanlah seorang kades, Melainkan masyarakat biasa.
Kau sudah di budikenyo itu satpam perangkat desa dia dapat BLT, Dan banyak wong beduit dapat,wong saro nian yang layak dapat tapi tidak dapat bantuan.
“kamu wartawan be di budikenyo,ape lagi kami” ujar salah satu warga yang tidak mau disebut namanya.
Dari beberapa sumber dan data yang di dapat di Desa Simpang Sari,kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin.banyak nya penyimpangan dalam pengunaan Desa Desa yang diperuntukan Bantuan Covid”19. Tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ada.
Banyaknya data masyarakat menerimah BLT juga mendapatkan PKH.dan juga data-data yang di tunjukan itu tidak sesuai dengan data-data yang di pajang oleh kades. (team)*
No Responses